Pesawaran, jalosi.net - Peringatan Hari Santri Nasional 2024 di Kabupaten Pesawaran berlangsung meriah dengan rangkaian kegiatan yang penuh khidmat dan antusiasme dari masyarakat dan para santri di Bumi Andan Jejama.
Rangkaian Peringatan Hari Santri di Kabupaten Pesawaran dimulai dengan Pesawaran Bersholawat di Lapangan Gelora Muda Desa Gunung Sari Kecamatan Way Khilau Kabupaten Pesawaran pada Minggu (20/10/24) malam kemudian Istighosah Kubro di Pondok Pesantren Riyadhul Mubtadi-ien, Desa Tanjung Agung, Kecamatan Way Lima, Kabupaten Pesawaran, Senin 21 Oktober 2024, malam.
Hari Santri Nasional 2024 bertemakan "Menyambung Juang Merengkuh Masa Depan," seperti dikutip dari laman resmi Kementerian Agama. "Menyambung Juang" dimaksudkan untuk meneruskan semangat juang yang selama ini dilakukan oleh para santri. Sementara, "Merengkuh Masa Depan" dimaksudkan untuk bergerak secara bersama-sama menuju masa depan.
Secara keseluruhan, tema tersebut mengartikan perjuangan berkelanjutan para santri dalam merengkuh masa depan yang sejahtera.
Ketua Himpunan Majelis Taklim (HMT) Kabupaten Pesawaran, Nanda Indira mengatakan pentingnya peran santri dalam membangun masa depan bangsa, sejalan dengan tema peringatan Hari Santri Nasional 2024.
"Santri telah berkembang selaras dengan dinamika yang terarah dalam kerangka Fungsionalisasi Pendidikan Pesantren sebagai salah satu pusat pembangunan masyarakat secara keseluruhan dengan kedudukan dan fungsinya yang khas," kata Nanda.
Menurutnya, Pondok Pesantren menjadi alternatif wahana pembangunan yang berpusat pada masyarakat sekaligus sebagai pusat pembangunan yang berorientasi pada nilai-nilai keagamaan.
"Pondok Pesantren dapat bertahan dan berkembang bukan hanya karena kemampuannya melakukan penyesuaian diri, tetapi juga karena karakter eksistensialnya," ujarnya.
Dirinya juga berharap pondok pesantren terus berperan aktif dalam pembangunan masyarakat, tanpa mengorbankan identitasnya sebagai lembaga pendidikan Islam.
"Kabupaten Pesawaran dengan mayoritas penduduknya beragama Islam memiliki sekitar 90 pondok pesantren. Saya berharap pondok pesantren di wilayah ini dapat menyesuaikan diri dengan perubahan sosial dan modernisasi, namun tetap mempertahankan ciri khasnya," jelasnya.
Ia juga berharap agar seluruh masyarakat bersama-sama terus berkomitmen untuk membangun Kabupaten Pesawaran yang lebih baik.
"Semoga Allah SWT memberikan kemudahan dan kelancaran pada setiap langkah kita dalam membangun Bumi Andan Jejama tercinta," pungkasnya.(ed/wn)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar