Mesuji, jalosi.net – Bakal Calon Bupati Mesuji, Bob Nasution, yang juga anggota DPRD Kabupaten Mesuji dari Partai PDI-P, memenuhi undangan PWI Mesuji untuk menyampaikan Visi dan Misi sebagai bakal calon Bupati Mesuji periode 2024-2029, dalam acara Kupas Visi dan Misi yang digelar oleh PWI disekretariat Swara Pangeran Muhammad Ali PWI Mesuji pada 22 Juli 2024.
Kedatangan Bob disambut langsung oleh Afriadi, Ketua PWI dan segenap jajaran PWI, pada kesempatan itu, Bob sapaan Anggota DPRD itu, didampingi sejumlah timnya. Tiba digedung PWI Tersebut sekira pukul 14.00 WIB.
Seusai menyampaikan gambaran Visi dan Misinya dihadapan awak media, ia menjawab sejumlah pertanyaan wartawan, tekait dengan Visi dan Misinya, kali ini wartawan menyoroti perihal kerusakan lingkungan yang berdampak pada ekosistem kelestarian alam.
‘Bagaimana anda bila mana terpilih menjadi Bupati Mesuji mengambil kebijakan terkait dengan hilangannya pohon Gelam akibat pembalakan dari tahun ketahun, kemudian bagaimana anda mengambil sikap terhadap pengendalian ekosistem air, dalam hal ini, Ikan air tawar yang berada diseluruh aliran sungai di Mesuji, ikan yang punah dan pengambilan ikan yang merusak ekosistem air itu sendiri’, tanya wartawan.
Kemudian Bob memberikan pandangannya terkait persoalan tersebut dengan gamblang.
“Ya, untuk pohon Gelam sejatinya ini fenomena yang bisa dikatakan hama lahan produktif, menurun atau hilangnya komoditas pohon Gelam di Mesuji, disebabkan dengan produktifnya lahan pertanian masyarakat, untuk itu, agar masyarakat tetap memiliki hasil lahan yang berkelanjutan, maka saya akan merilis program untuk mengalihkan dari pohon Gelam ke Pohon Pinang, dan itu akan ditanam di tanggul persawahan, lingkungan peladangan masyarakat, sebab selain Pohonnya bermafaat, kemudian buah pinang sendiri bernilai ekonomi tinggi, “kata Bob.
Kemudian, dirinya juga menjelaskan, perihal kerusakan ekosistem air dan ikan asli Mesuji, atau ikan lokal, dirinya akan menerapak dan menegakkan aturan secara khusus yang menangani lingkungan, seperti memberlakukan hukum dengan tepat, "Bila mana ada yang menyalahi prosedur pengambilan ikan, seperti menyetrum, menggunakan obat untuk mengambil ikan secara liar, hal itu akan di proses hukum, itu dilakukan untuk menekan angka pengambilan ikan secara arogan oleh oknum, jika halitu berlaku, diharapkan kedepan kelestarian alam dan ekosistem air akan terjaga dengan baik, “kata Bob menjawab pertanyaan wartawan pada sesi Tanya jawab. (R/er)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar