Mesuji, jalosi.net - Dinas Pendidikan dan kebudayaan Kabupaten Mesuji menggelar Focus Group Discussions (FGD) Atribut Kebudayaan Mesuji, bertempat di aula Dinas Perpustakaan dan Arsip Kabupaten Rabu 22 Juni 2022.
Sebagai Narasumber kegiatan itu yakni, DR. Bartoven Vivit Nurdin, M.SI, Akademisi Universitas Lampung, H. Ir. Anshori Djausal, M.T, Budayawan Lampung, dan Agoes Wijanarko, Pemerhati Budaya. Peserta FGD terdiri dari Anggota DPRD Kabupaten Mesuji, Tokoh Adat Kampung Tua Mesuji, Seniman dan Budayawan Mesuji juga Designer.
Dalam laporannya, Andi S Nugraha, SH, MH, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan yang dibacakan oleh Agung Subandara, S.IP, Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Mesuji.
"Tujuan kegiatan FGD untuk, Menggali informasi dan mendata terkait atribut kebudayaan khususnya pakaian adat pakaian kebesaran masyarakat adat Mesuji. Kemudian sebagai tahap awal dalam rangka pembentukan atribut kebudayaan yang baru sebagai identitas kebudayaan, serta menggali masukan, saran dan kritik dalam rangka menentukan atribut Kebudayaan sebagai identitas Kabupaten Mesuji yang baru, "kata Andi Kadis Pendidikan dalam laporannya yang dibacakan oleh Agung Sekretarisnya.
Kegiatan itu berdasarkan peraturan nomor 11 tahun 2010 tentang Cagar Budaya menggantikan undang-undang nomor 5 tahun 1992 tentang Benda Cagar Budaya.
Sementara dalam sambutan Drs. Sulpakar, Penjabat Bupati Mesuji yang diwakili oleh Beddi, SH, Asisten II Bidang Ekonomi, mengatakan, "FGD tentang Atribut Kebudayaan, semoga mendapatkan perspektif yang sama, mampu menyimpulkan kebersamaan dalam rangka menentukan Atribut Kebudayaan Mesuji, sebab atribut akan digunakan sebagai identitas masyarakat Mesuji, dan tentu identitas tersebut akan diperkenalkan tingkat daerah, baik secara nasional maupun internasional, oleh sebab itu jangan sampai ada kesalahan dalam merumuskan dan menentukan identitas kebudayaan Mesuji, "kata Sulpakar yang diwakili oleh Beddi. Usai sambutan secara Resmi Beddi membuka kegiatan tersebut.(R/er)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar