Mesuji, jalosi.net - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Mesuji Wakili Provinsi Lampung dalam survey Stunting oleh Litbangkes.
Pada Rabu, 16 Juni 2021, Adib, tim Survey Status Gizi 2021 yang bertugas sebagai Pj program Gizi Dinkes Mesuji, menuturkan bahwa Dinkes Mesuji merupakan salah satu kabupaten terpilih mendampingi Puslitbangkes Kemenkes RI dalam survey status gizi (SSGI) tahun 2021.
"Status gizi anak dibawah Lima tahun merupakan indikator kesehatan yang penting, karena usia balita merupakan kelompok yang rentan terhadap masalah gizi dan penyakit, "kata Adib.
Tidak hanya itu, Adib juga menjelaskan, "Stunting merupakan kondisi gagal tumbuh pada balita akibat kekurangan gizi kronis sehingga anak terlalu pendek untuk usianya. Resiko yang disebabkan kekurangan gizi dalam jangka pendek diantaranya dapat meningkatkan angka kesakitan dan kematian, gangguan perkembangan, dan peningkatan beban ekonomi, Dalam jangka panjang dapat menyebabkan menurunnya kesehatan reproduksi, konsentrasi belajar, dan menurutnya produktivitas kerja, "Tutur Adib.
Survei stunting ini merupakan survey berskala Nasional, yang hanya diikuti beberapa Kabupaten saja di Provinsi Lampung, yakni Dinkes Kabupaten Mesuji, Tulang Bawang Barat serta Dinkes Kabupaten Pringsewu yang mendapat kesempatan baik dari Puslitbangkes Kemenkes untuk mendapatkan pembekalan survey status gizi (SSGI) 2021 oleh litbangkes, sisanya berasal dari kaum akademisi dan pihak swasta, ada juga yang berasal dari Poltekes, dan Unila juga dari luar Provinsi Lampung.
Dalam kesempatan itu Adib, juga memaparkan pendampingan ini berasal dari anggaran DIPA Litbangkes 2021. "Pendampingan sudah dilakukan dari bulan Maret sampai dengan Juni 2021, baik melalui kegiatan daring maupun luring, survey ini dilakukan untuk evaluasi status gizi balita, "pungkas Adib tim survey stunting itu.
Dalam kesempatan yang sama, Kepala Seksi Kesehatan Keluarga dan Gizi, Dinas Kesehatan Kabupaten Mesuji, Reni Afrida HZ, SKM, M. Kes, mengatakan, "Angka Stunting di Kabupaten Mesuji selama 3 tahun terakhir sesuai data Riskesdas 2018 sebesar 28,2%. Sesuai Data SSGBI 2019 sebesar 27,44%. Dan di tahun 2020 sesuai data pencatatan pelaporan sistem surveilans gizi (EPPGBM) sebesar 17,1%. Sementara target yang harus kita capai adalah menekan angka stunting di bawah 14% sampai dengan 2024. (R/ist/dyah/SM/dinkesmsj)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar