Jakarta, jalosi.net - Menghadapi era milenial saat ini, konten atau sekedar Informasi tidak cukup. Diperlukan suatu koneksi dengan masyarakat. _The content is limitless_, tergantung bagaimana narasi dan cara mengemasnya, sehingga diperlukan _written and verbal communication skills_.
Hal ini dikatakan oleh Kadispenad Brigjen TNI Nefra Firdaus, S.E.M.M. dalam amanatnya yang dibacakan oleh Kasubdis Lisstra Dispenad Kolonel Inf Heru Dwi Wahana saat membuka Workshop Menulis Penerangan di Aula Ahmad Yani, Makodam Jaya, Jakarta Timur. (17/6/2020).
Workshop Menulis yang dilaksanakan dari tanggal 17 s.d. 19 Juni 2020 ini diikuti oleh 30 perwira penerangan dari satuan jajaran TNI AD yang berada di wilayah Jakarta dan Bandung.
Workshop yang digelar Dinas Penerangan TNI Angkatan Darat ini bertujuan membekali prajurit penerangan untuk meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) dihadapkan dengan keterbukaan informasi publik di era milenial.
Dalam amanat tertulisnya, Kadispenad mengungkapkan bahwa kemampuan personel satuan Penerangan TNI AD dalam menuangkan ide atau gagasan menjadi bentuk tertulis harus diakui masih belum merata. Padahal tulisan yang dimuat di media atau yang disampaikan langsung oleh pimpinan dalam bentuk amanat, sambutan atau bentuk lainnya bernilai sangat strategis. “Atas dasar itulah, maka kemampuan menulis menjadi _skill_ yang harus dimiliki oleh insan Penerangan TNI AD dan harus dibina secara terus-menerus,” ujar Brigjen TNI Nefra Firdaus.
Sementara itu Kolonel Inf Heru Dwi Wahana selaku panitia usai membuka _workshop_ menjelaskan bahwa materi terkait penulisan berita, artikel, dan penulisan strategis maupun karya jurnalistik lainnya akan diberikan oleh tim pemateri dari Dispenad dan praktisi jurnalistik.
“Para peserta dibimbing dan dilatih untuk membuat produk-produk tulisan jurnalistik untuk kepentingan publikasi di media cetak, media elektronik, dan media online termasuk media sosial,” kata Heru.
Lebih lanjut disampaikan oleh Heru bahwa para peserta selama 3 hari mendapat pembekalan tentang strategi pemanfaatan media sosial TNI AD, teknik menulis berita, artikel, dan feature serta praktik dan _coaching_ menulis. “Diharapkan setelah _workshop_ ini para peserta sudah dapat mempraktikkan keterampilan menulisnya di _website_, media massa, dan media sosial yang berbobot dan sesuai ketentuan/kaidah jurnalistik yang berlaku,” papar Heru.
(R/ist/barat/Dispenad)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar