Mesuji, jalosi.net - Pelayanan Rumah Sakit Daerah Kabupaten Mesuji nampaknya perlu ada evaluasi menyeluruh dari pihak terkait, pasalnya, pungutan diluar administrasi Rumah Sakit kerap terjadi yang diduga dilakukan oleh oknum Dokter.
Mendapati laporan masyarakat, Anggota DPRD Mesuji, Budi Susanto, Mengecam keras prilaku oknum dokter tersebut, diketahui, pasien menggunakan layanan Kartu BPJS, akan tetapi BPJS di RSUD Mesuji terkesan tidak berlaku.
"Ya, ada masyarakat yang menyampaikan keluhan, terkait dirinya berobat di RSUD Mesuji, menggunakan Fasilitas BPJS, namun pengakuan Pasien dirinya di minta oleh Oknum Dokter untuk membayar jasa sebesar Rp. 1.5 juta rupiah, ”Kata Budi, Anggota DPRD Mesuji dari Partai Demokrat tersebut, Minggu 12 Januari 2020.
Selain itu, Budi juga menegaskan, "Bahwasannya Layanan BPJS tersebut di RSUD Mesuji masih berlaku, dan tidak ada alasan bagi oknum Dokter menarik biaya lain di luar administrasi BPJS maupun Administrasi Rumah Sakit, semuanya sudah ada ketentuan, "Ungkap Budi.
Sementara pengkauan masyarakat yang dalam hal ini, pasien melakukan Operasi yang ditangani oleh Oknum Dokter, dengan target dua kali tindakan medis, pertindakan, Pasien diminta oleh Oknum Dokter tersebut senilai Rp.1,5 juta rupiah, namun dirinya diminta membayar langsung dengan dokter tanpa melalui Administrasi Rumah Sakit. (R/jalosi/er)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar