Jakarta, jalosi.net - Setelah menempuh perjalanan darat sekitar 3 jam dari Budapest, akhirnya Tim Gerakan Nasional Pecinta Pariwisata Indonesia (GENPPARI) sampai di kota Bratislava, yaitu ibukota Slovakia. Sepanjang perjalanan dihiasi pemandangan yang indah penuh pesona seolah ingin memanjakan setiap mata yang memandangnya. Hamparan pertanian yang hijau dan subur menambah daya tarik yang membuat imajinasi ingin berlari dan menari bak film India.
Ketua Umum GENPPARI Dede Farhan Aulawi yang dihubungi melalui sambungan telepon, Selasa (10/12/2019) menyatakan bahwa Bratislava merupakan kota pemisah dua negara, yaitu Austria dan Hungaria. Perlu diketahui juga bahwa Slovakia adalah negara pecahan dari Cekoslovakia, menjadi Republik Ceko dan Slovakia di tahun 1993. Intinya adalah, orang-orang yang berada di Slovakia merasa sudah tidak satu visi dengan orang-orang yang ada di daerah Ceko. Jadilah Slovakia memecahkan dirinya dan berdiri sendiri.
Selanjutnya Dede juga menambahkan bahwa ditinjau dari aspek sejarah, Bratislava di tahun 1867 sejak era Austro-Hungarian sudah menjadi kota yang maju. Sebab posisinya sangat strategis, di antara Austria dan Hungaria. Dengan demikian orang-orang Bratislava umumnya berbicara dengan tiga bahasa, yaitu bahasa Slovakia, bahasa Austria dan bahasa Hungaria. Sementara itu, orang-orang Austria dan Hungaria menyebut kota Bratislava dengan sebutan Pressburg dan Pozsony.
"Seperti halnya kota Budapest, Bratislava pun dilewati Sungai Danube yang juga melintasi Austria dan Hungaria.
Eksplorasi pariwisata di Bratislava terdiri dari wisata sejarah, budaya, seni, kuliner hingga kehidupan malam yang eksotis. Terlebih jika datang di musim dingin, suasananya lebih menarik lagi. Meskipun tentu butuh persiapan yang matang terutama menyangkut pakaian musim dingin. Temperatur rata-rata bisa dibawah nol derajat Celsius, terutama di malam hari, "Ungkap Dede.
Berkaitan dengan destinasi wisata sejarah, di seputaran kota banyak ditemukan bangunan yang masih berdiri kokoh sejak abad ke-12 seperti St Michael's Gate yang dulunya berfungsi sebagai benteng perlindungan kota. Ditambah lagi keberadaan gereja-gereja bergaya gothik serta kawasan Old Town yang bangunan-bangunannya bergaya Eropa tempo dulu.
Sementara itu, jika dilihat dari destinasi wisata kuliner, Bratislava memiliki rasa mirip makanan ala Austria dan Hungaria seperti schnitzel semacam fillet daging yang digoreng dengan tepung roti dan sup goulash.
Di samping itu Bratislava juga dikenal memiliki jembatan UFO, yaitu ada bangunan (restauran) yang melintang dekat jembatan dan bentuk nya seperti piring terbang atau UFO. Jembatan ini menghubungkan dua wilayah kota Bratislava yang terpisahkan oleh sungai Danube.
"Orang-orang yang ditemui di Bratislava sangat ramah kepada turis. Termasuk banyak yang bisa berbahasa Inggris, sehingga membantu saat kita ingin bertanya sesuatu. Termasuk saat Tim Genppari mengunjungi Istana Bratislava yang merupakan ciri khas sekaligus kebanggaan warganya, "Pungkas Dede menutup keterangan. (R/jalosi/red)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar