Jakarta, jalosi.net - Ketika berjalan mengelilingi benua Eropa, baik Eropa Barat, Eropa Tenggara, Eropa Timur ataupun Eropa Utara maka mata kita disuguhi beragam kemegahan bangunan dan arsitek masa lalu. Kadangkala nalar kita tidak habis pikir, bagaimana mungkin orang-orang masa lalu yang sering dianggap belum memiliki teknologi, tapi faktanya mampu menghasilkan karya - karya yang luar biasa. Begitupun jika kita berkunjung ke belahan wilayah lainnya, karya - karya luar biasa sudah dibuat oleh orang - orang masa lalu.
Pada kesempatan ini, media mewawancarai via sambungan telepon Ketua Umum Gerakan Nasional Pecinta Pariwisata Indonesia (GENPPARI) Dede Farhan Aulawi Rabu (18/12/2019) untuk dimintai komentarnya tentang kota Roma, ibu kota Italia. Menurut Dede Roma merupakan kota penuh sejarah dan karya -karya umat manusia masa lalu.
Di sana banyak pilihan tempat yang bisa dikunjungi, tergantung pada peminatan masing-masing orang. Banyak wisata seni, sejarah, kuliner dan lain -lain. Ujar Dede.
Salah satu tempat favorit adalah Colosseum. Tempat ini bisa ditempuh sekitar 15 menit dengan berjalan kaki dari Roma Termini. Atau bisa juga naik bis 502 atau MRT jurusan Laurentina berhenti di stasiun Collosoe. Colosseum merupakan bangunan sisa reruntuhan dari sebuah amfiteater dan untuk arena gladiator. Bangunan ini mempunyai bentuk yang khas yang sangat luas dan mampu menampung hingga 50.000 penonton.
Selain itu, ada juga Vatican museum yang sangat terkenal di dunia karena warisan sejarah nya. Di tempat ini kita bisa melihat lukisan dinding yang sangat menarik hasil karya Michelangelo. Museum yang didirikan abad ke-6 ini berlokasi di kota Vatikan.
Lalu ada lagi Trevi Fountain yaitu bangunan air mancur yang di dalamnya terdapat patung Neptunus, yang dianggap dewa laut dan diapit oleh patung dua Triton. Biasanya ada orang yang akan melemparkan koin pada air mancur tersebut, dan konon katanya jika seseorang berhasil melemparkan koin dengan cara yang tepat maka dikatakan akan dapat kembali ke Roma.
"Tulisan ini tentu tidak cukup untuk menjelaskan keindahan dan sejarah Roma, tapi minimal bisa memberi sedikit gambaran. Untuk lebih menghayati keindahannya tentu harus datang langsung, "tutup Dede. (R/jalosi/red)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar