Joko Widodo dan KH Ma'ruf Amin | Ist |
Sebagai negara dengan penduduk muslim terbesar, Indonesia sebenarnya mampu mengatasi masalah kemiskinan dengan memerkuat ekonomi umat. Apalagi Kiai Ma'ruf memiliki rekam jejak dan pengalaman yang lengkap, yaitu tak hanya di bidang kelembagaan umat saja tapi juga tentang permasalahan ekonomi.
Pada saat Kiai Ma'ruf dikukuhkan sebagai profesor, pidato pengukuhannya adalah berkaitan dengan arus ekonomi baru Indonesia. Dengan begitu, Kiai Ma'ruf sejatinya memiliki pemahaman cukup luas mengenai ekonomi.
Bersama Kiai Ma'ruf, Jokowi sebenarnya ingin membawa Indonesia maju berdaulat, mandiri dan berkepribadian. Dia menginginkan makna kemerdekaan bisa dirasakan seluruh masyarakat, keadilan sosial dengan bentuk pembangunan yang berkeadilan.
Pengurus Gerakan Pemuda (GP) Ansor Tangerang, Rio Arif Wicaksono, memaparkan, jika Jokowi-Ma'ruf memenangi Pilpres 2019 maka akan banyak realisasi kebijakan yang memerkuat ekonomi syariah ataupun ekonomi secara nasional.
"Kiai Ma'ruf punya background ekonomi syariah. Beliau kemampuannya lengkap sangat ideal untuk mendampingi Pak Jokowi," kata Rio, Selasa (16/4/2019) malam.
Duet kepemimpinan Jokowi-Ma'ruf diharapkan dapat menyelesaikan program-program di periode pertama yang terbukti sudah berdampak pada masyarakat, seperti pembangunan infrastruktur.
"Sehingga Pak Jokowi bisa fokus dengan program-program ekonominya yang pada periode kedua nanti sudah tinggal melanjutkan saja. Pada periode kedua banyak proyek infrastruktur yang sudah berdampak secara ekonomi. Dengan kondisi seperti itu kita bisa berharap ekonomi indonesia lima tahun ke depan lebih menjanjikan," sambungnya.
Dijelaskan Rio, kemenangan Jokpwi-Ma'ruf nantinya akan berdampak pula pada kebijakan perekonomian yang sudah berjalan. Karena diperkirakan tidak mengalami perubahan signifikan dari yang sudah dikerjakan.
"Harapan pelaku pasar itu adalah bagaimana keberlanjutan dunia usaha dan stabilitas pasar keuangan dapat dipertahankan, mengingat persepsi investor global cenderung positif bagi pemerintahan saat ini," jelasnya.
Dilanjutkannya, Kiai Ma'ruf memiliki integritas serta rekam jejak yang bersih. Dia meyakini bahwa kehadiran Kiai Ma'ruf akan sangat membantu mendorong pertumbuhan ekonomi syariah Meskipun ekonomi syariah masih merupakan satu aspek, dari kompleksnya permasalahan ekonomi yang dihadapi Indonesia.
"Ekonomi syariah kita bukan hanya dari sisi hukum syariah, dari sisi fiqih. Perlu memahami dari sisi bisnis syariah itu sendiri dari sisi ekonomi. Ekonomi syariah punya potensi besar, untuk bisa mendorong pertumbuhan ekonomi," ucap Rio.
Tentunya diharapkan Paslon Jokowi-Ma'ruf dapat mengembangkan potensi yang sudah dimiliki Indonesia. Sehingga kinerja ekonomi Indonesia ke depan dapat lebih berkembang dan lepas dari beberapa persoalan yang tengah dihadapi saat ini.
"Dari sisi pemerataan ekonomi meskipun angka kemiskinan sudah single digit. Tapi sebenarnya permasalahan kemiskinan dan kesenjangan masih sangat besar sekali, tidak bisa diwakili hanya dengan angka-angka statistik. Itu yang jadi tantangan. Ditambah tantangan eksternal makin besar, pelemahan rupiah, perang dagang, beberapa produk ekspor unggulan kita masih diproteksi di luar," imbuhnya.
Masih kata Rio, sejumlah pakar ekonomi menilai latar belakang Cawapres Kiai Ma'ruf memiliki kemampuan pengembangan ekonomi syariah. Apalagi Kiai Ma'ruf sejak beberapa tahun lalu itu sudah bergelut mengembangkan ekonomi syariah.
"Dengan pasangan Jokowi-Ma'ruf saya optimis ekonomi syariah bisa tumbuh dan berkembang," ulasnya.
Dia juga mengingatkan, beberapa persoalan seperti pariwisata halal, industri makanan halal, dan industri keuangan syariah di Indonesia masih cukup tertinggal dari beberapa negara Asia.
"Jika Jokowi terpilih kembali, maka Kiai Ma'ruf bisa menjadi akseleratornya dalam mengarahkan kemajuan ekonomi umat dengan mendorong kebijakan ekonomi syariah. Baik itu pada sektor rill, maupun sektor zakat dan wakaf nya. Mudah-mudahan ini langkah yang baik untuk masa depan ekonomi syariah," tandasnya.(Red/Rls)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar