"Bikin saja program sederhana, tapi dijalankan," ujar pria Manado kelahiran Banda Aceh, 5 Desember 1975, saat ditemui di kediamannya di Jl Rasamala, tidak jauh dari rumah Siti Hardijanti Rukmana atau Mbak Tutut.
Carlos, panggilan akrab orang dekat Keluarga Pak Harto ini, menawarkan program sederhana kepada calon pemilihnya di Jakarta Timur. Yaitu, bantuan bergulir untuk masyarakat yang membutuhkan bantuan, seperti modal usaha kecil, biaya rumah sakit, bayar uang sekolah, biaya nikah, dan khitanan.
"Saya akan jalankan program ini jika saya terpilih nanti, dananya berasal dari 50 persen gaji saya setiap bulan," ujar lelaki yang pernah tergabung dalam Partai Pemuda Indonesia (PPI) dan menjadi partisipan Partai Karya Republik (Pakar) besutan Arie Sigit.
Sejak masuk Partai Berkarya dan menjadi caleg untuk Dapil DKI Jakarta I, Carlos mendirikan Rumah Aspirasi di bilangan Rawamangun, Jakarta Timur. Carlos selalu hadir di sini, untuk berbincang dan menyerap aspirasi masyarakat.
Kebiasaan yang dimulai jauh hari sebelum kampanye membuatnya mantap melangkah bersama Partai Berkaya untuk melayani masyarakat. Terlebih, dia tahu tidak seluruh masyarakat terlayani oleh pemerintah.
"Jika saya terpilih dan pemerintahan mendatang tidak berpihak ke masyarakat, saya siap menjadi oposisi," tegas Carlos
Carlos, yang notabene anak tentara yang memilih menjadi pengusaha bengkel mobil dan terjun kedunia politik
menambahkan yang sangat penting bagi pembangunan bangsa adalah penegakan hukum dan perlunya hukuman maksimal bagi para koruptor. Ia akan mengkampanyekan perlunya hukuman mati bagi para koruptor.
"Jika masyarakat tidak setuju dengan hukuman mati untuk para koruptor, jangan pilih saya," Tukas ayah tiga anak dari perkawinannya dengan Louise Sari Herianty.
#IndonesiaBerkarya
#PartaiBerkarya
#Berkarya
#SaungBerkarya
#EkonomiKerakyatan
#HutomoMandalaPutra
#HenceCarlosKaparang
Tidak ada komentar:
Posting Komentar