"Sepanjang sejarah, belum.pernah dengar dan belum pernah tahu ada cawapres atau capres yang datang ke Banaran..Ini baru yang pertama kalinya. Pak Sandi yang pertama," ucap Suji, perwakilan warga yang mengaku kaget dengan kehadiran Sandi yang dadakan, Sabtu (1/12).
Tak hanya menyapa warga, Sandi juga berkesempatan mencoba membuat sapu ijuk yang menjadi produk utama desa tersebut. Di salah satu rumah warga, Sandi berusaha mengikuti instruksi salah seorang pengrajin sapu ijuk.
"Tadi saya jahit satu aja susah, berat. Jadi bisa kebayang bagaimana sulitnya membuat sapu ini, padahal harga jualnya hanya Rp 5 ribu saja," tutur Sandi.
Menurut Sandi, kedatangannya ke Desa Banaran merupakan simbol bahwa negara Indonesia memerlukan 'sapu ijuk'. Sapu tersebut bisa digunakan untuk membersihkan kotoran-kotoran yang masih ada di negara ini.
Dalam kunjungannya, Sandi juga menerima keluhan dari warga setempat yang mengaku masih kesulitan mencari bahan baku, pemasaran, hingga masalah permodalan. Untuk masalah pemodalan, misalnya, meski pemerintah dan bank daerah sudah menawarkan pinjaman bagi UMKM, namun bunga yang diberikan dirasa masih memberatkan.
"Karena kalau dihitung, ternyata justru menambah berat karena bunga yang tinggi. Tapi kami yang kere ini butuh. Belum lagi soal pendidikan yang ternyata paling hanya bisa gratis sampai SD saja," tutur Suji mewakili warga.
Untuk menyelesaikan masalah-masalah tersebut, Sandi mengaku akan fokus membangun industri kecil atau UMKM yang merupakan tulang punggung ekonomi Indonesia. Dengan program OK OCE yang ia usung, ia berharap bisa menyelesaikan sejumlah masalah pegiat UMKM mulai dari ketersediaan tenaga dan skill, permodalan, hingga pemasaran.
"Tapi, saya janji, terpilih atau tidak terpilih, saya akan berusaha membantu membangun UMKM, khususnya di Desa Banaran ini. Jadi, saya tidak ingin disebut hanya janji-janji kampanye saja agar terpilih," tegas Sandi.
Ia juga berjanji akan memgoptimalkan sejumlah program yang telah ada jika terpilih nantinya. Termasuk memperbaiki pelayanan BPJS KIS dan KIP.
Yang unik, selama acara tersebut, rupanya ada dua warga Banaran yang tetap berusaha memantau meski dari tanah rantau. Keduanya memanfaatkan smartphone untuk mengikuti kegiatan Sandi melalui videocall.
"Ini ternyata dari tadi ada yang video call. Coba lihat mana," kata Sandi sambil menunjukkan smartphone warga di depannya. "Ini mereka ada di mana?"
"Di Jakarta, Pak. Dua-duanya di Jakarta," ucap warga tersebut.
"Halo Jakarta! Apa kabar! Saya juga akan ngevlog ah abis ini," sapa Sandi. (R/jalosi/ist/ver)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar