Ya, keduanya malah dengan sengaja menolak pasien yang ingin berobat ke RS RBC dengan alasan yang tidak masuk akal. Meski sebenarnya, saat ini peralatan kesehatan serta fasilitas yang ada disana sudah cukup memadai dan mampu memberikan layanan kesehatan yang dibutuhkan masyarakat.
Diduga hal itu dikarenakan adanya aksi kongkalikong untuk mencari keuntungan pribadi antara kedua oknum tersebut, dengan salah satu Rumah Sakit swasta yang ada di Kabupaten Tulang Bawang. Terang saja, sudah beberapa kali ada keluhan masyarakat terkait penolakan pasien di RS RBC.
Seperti diungkapkan salah satu warga Desa Berasan Makmur, Kecamatan Tanjung Raya yang enggan menyebutkan namanya belum lama ini, secara tidak sengaja bertemu dengan wartawan media ini mengungkapkan, bahwa dirinya pernah mendapat penolakan dari pihak RS RBC ketika membawa istrinya yang akan melahirkan disana.
"Betul mas, istri saya mau melahirkan disitu, tapi ditolak sama pegawai rumah sakit itu dan malah diarahkan kerumah sakit lain di Unit 2, dengan alasan pelayanannya belum memadai. Nah, menurut saya apa yang dilakukan pegawai itu justru merusak citra rumah sakit milik pemerintah ini. Padahal, saya pakai jalur umum, tidak pakai BPJS,"ungkapnya belum lama ini.
Mirisnya, karena penolakan tersebut, akhirnya sang istri SN terpaksa harus melahirkan didalam mobil saat masih diperjalanan menuju salah satu rumah sakit bersalin di Unit 2, Tulangbawang.
"Akhirnya istri saya melahirkan dijalan mas malam itu, beruntung saya bawa dukun bayi juga waktu itu, jadi alhamdulillah istri dan anak saya selamat,"akunya lagi.
Menyikapi hal itu, Kepala Dinas Kesehatan Ardi Umum, didampingi Sekretaris Inspektorat Andi Subrastono langsung bertindak tegas dengan melakukan sidak ke Rumah Sakit RBC, Senin(3/12) malam sekitar pukul 23.30 wib. Hasilnya, benar saja saat rombongan ini datang beberapa oknum pegawai rumah sakit tersebut langsung terlihat panik.
"Baru saja kita terima laporan dari masyarakat, bahwa ada yang istrinya mau melahirkan. Mereka menghubungi rumah sakit kita, justru malah ditolak dan diarahkan ke rumah sakit lain dengan alasan fasilitas rumah sakit kita belum memadai. Padahal disini baik alkes dan fasilitas nya sudah memadai, bahkan kita juga sudah bisa melayani operasi caesar,"terangnya.
Atas peristiwa tersebut, Ardi menegaskan pihaknya akan menindak secara tegas oknum pegawai rumah sakit dan dokter yang tidak profesional dan bermain-main dengan tugasnya. Bukannya mendukung dan membangun citra positif dengan memberikan pelayanan yang baik kepada masyarakat, sebaliknya malah merusak apa yang sudah dibangun oleh pemerintah demi masyarakat.
"Mereka sudah digaji oleh Pemkab Mesuji, tapi kelakuannya seperti ini, jadi kali ini akan kita beri sanksi tegas, kita lakukan evaluasi secara keseluruhan. Untuk pegawainya akan kita mutasi dan yang tenaga honor tidak akan kita perpanjang SK nya. Dan ini juga agar menjadi perhatian bagi yang lain, supaya hal ini tidak terulang lagi,"tandasnya.(R/jalosi/ist/Nara)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar