Belitung Timur, jalosi.net - Sebanyak 48 orang anggota Kelompok Usaha
Bersama (KUBE) Fakir Miskin Pedesaan mengikuti Kegiatan Pelatihan Bimbingan
Motivasi Keterampilan dan Praktek Kerja bagi Fakir Miskin, Komunitas Adat
Terpencil dan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial lainnya.
Kegiatan yang dilaksanakan Dinas Sosial Pemberdayaan Masyarakat dan Desa
Kabupaten Beltim itu berlangsung selama 5 hari, dari Selasa (16/10/2018) hingga
Sabtu (20/10/2018), di Ruang Pertemuan Desa Kurnia Jaya Kecamatan Manggar.
Para peserta yang merupakan ibu-ibu rumah tangga tersebut diajarkan cara
membuat aneka roti gulung, aneka pastri, batik role cake, serta kue kering.
Kepala Bidang Pemberdayaan Sosial, Wahyu Setyawan mengungkapkan para
peserta merupakan perwakilan KUBE dari 18 desa di Kecamatan Gantung, Damar,
Kelapa Kampit dan Manggar. Masing-masing KUBE mengirimkan perwakilan 1 – 3
orang anggota.
“Kegiatan ini adalah upaya untuk diversifikasi usaha yang sudah mereka
lakukan. Sebelumnya mereka sudah punya usaha kecil bikin kue, cuman perlu ada
variasi baru yang tidak meninggalkan kearifan lokal,” ungkap Wahyu.
Wahyu mengungkapkan kegiatan memang difokuskan untuk penanganan fakir
miskin di Kabupaten Beltim. Sebelum diberikan pelatihan, para peserta sudah
diberikan bantuan permodalan, masing-masing menerima Rp 2 juta per kepala
keluarga.
“Jadi APBN memberikan dukungan dana secara stimultan, kita dari Pemkab
Beltim melalui Dinas Sosial memberikan pelatihan. Tujuannya agar dana yang
diberikan dapat dipergunakan untuk modal usaha mereka,” kata Wahyu.
Mantan Kepala Bidang Penyuluh Pertanian itu mengatakan untuk tahun 2019
mendatang sudah berencana mengajukan anggaran untuk bantuan permodalan bagi
KUBE di 4 desa dari Kecamatan Gantung dan Simpang Pesak. Pengusulan jumlah akan
menyesuaikan dengan Basis Data Terpadu (BDT) Program Pengentasan Kemiskinan di
Kabupaten Beltim.
“Kita lihat BDT dulu, kayak tahun ini yang kita ajukan 500 KK yang
diakomodir 350 KK untuk KUBE Pesisir. Tahun depan kita sesuaikan, berapa
persennya, baru dipotong lalu kita usulkan, jumlahnya gak jauh beda dengan
tahun ini,” jelas Wahyu.
Dapat Keluarga Baru
Para peserta pelatihan yang ikut menyatakan sangat antusias mengikuti
pelatihan. Bukan hanya ilmu yang didapat namun juga teman-teman baru. Seperti
yang diungkapkan oleh salah seorang peserta, Rita (48). Ia mengaku banyak
pengetahuan dan pengalaman baru, serta ditambah pula dengan memperoleh keluarga
dan rekan-rekan baru sesama pembuat kue.
“Alhamdulillah dak sia-sia lima hari kami ninggalkan keluarga sama kerjaan
di rumah. Banyak kepandaian baru yang kami dapat, khususnya dalam membuat kue,”
ujar Rita.
Anggota dari KUBE ‘Anggrek’ Desa Mentawak Kecamatan Kelapa Kampit itu
berharap Dinas Sosial Kabupaten Beltim maupun Pemerintah Pusat nantinya dapat
menambah bantuan modal untuk usaha kecil mereka. Hal ini penting agar industri
kecil pembuatan kue mereka dapat berkembang.
“Kita sangat berterima kasih atas kepedulian Pemerintah yang sudah
memberikan pelatihan ini. Semoga nanti kami dapat diberikan bantuan modal untuk
usaha kami,” harap Rita.
Narasumber kegiatan, Sari Kayla berharap semua ilmu yang sudah diajarkannya
dapat diterapkan oleh peserta dan akan menjadi nilai tambah untuk usaha kue
yang sudah dirintis. Ia juga ingin pengetahuan itu disebarluaskan ke anggota
kelompok lainnya.
“Alhamdulillah semuanya mampu. Gak ada yang sulit, sengaja kita ajarkan
pembuatan kue dengan modal kecil dan bahan bakunya mudah diperoleh di sini,”
jelas Sari.
Pemilik House Of Sari Bakery Bandung itu juga mengaku sangat bersemangat
memberikan pelatihan. Lantaran, melihat antusias peserta yang tinggi dan sangat
bersahabat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar