Lampung, jalosi.net - Assosiasi Kesehatan Haji Indonesia (AKHI) Lampung menggelar Seminar Nasional dan Workshop Kesehatan Haji Kiat Sukses Lolos Seleksi TKHI/PPIH dengan tema 'Menuju petugas kesehatan haji Indonesia yang Shar'i (Sigap Handal Amanah Responsif dan Inovatif)' di Balai Keratun Komplek Kantor Gubernur, Minggu (07/10/2018).
Acara ini dimulai sejak pagi hingga sore hari Bapak Hamartoni Ahadis selaku Sekretaris Daerah Provinsi Lampung mewakili Gubernur Provinsi Lampung memberikan sambutan serta membuka acara tersebut.
dr.Sri Aryanti, MM.M.Kes selaku ketua pelaksana acara tersebut melaporkan bahwa acara ini di hadari oleh 500 peserta dan para tamu undangan dinas kota maupun pemprov yakni Sekda Provinsi Lampung, Kepala Pusat Kesehatan Haji Indonesia, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Lampung, Kepala Kemenag Provinsi Lampung, Sekretaris MUI Provinsi Lampung, Kepala KKP daerah panjang Sekda Tanggamus dan Direktur RS.Abdoel Muluk serta Direktur RS.Bintang Amin.
Adapun narasumber yang mengisi seminar nasional serta wokrshop tersebut yaitu Dr.dr.H. Eka Jusuf Singka,M.Sc Kepala Pusat Kesehatan Haji, Dr.dr.H.Reihana Wijayanto, M.Kes Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Lampung, dr.H.Mohamad Yanuar Fajar, Sp.P, FISR, FAPSR, MARS Direktur KKHI Madinah 2018, dr.H Jerry Nasruddin Pattimura,Sp.PD Komandan TGC PPIH 2016-2018, Dr.H.Tendry Septa,Sp.KJ (K) Direktur RSJ Daerah Prov.Lampung dan Ns.H.Eko Harsono,S.Kep PPIH 2016.
Dr.dr.H. Eka Jusuf Singka,M.Sc Kepala Pusat Kesehatan Haji mengatakan untuk menjadi petugas haji syaratnya hanya satu yakni meluruskan niat , tekad harus bulat. Menurutnya jika selama ini ikut mendaftar tidak kunjung diterima masih ada yang salah dengan niatnya. Oleh sebab itu mulai sekarang harus merubah niatnya.
"Syarat pertama harus ikhlas tidak ada embel-embel, benerin dulu niatnya, kalau sudah berulang kali tidak lulus itu karena niatnya belum lurus, niat dalam dirinya belum benar,"kata Eka
Sementara Kepala Dinas Kesehatan Lampung Reihana mengatakan sejak diberlakukanya istitoah, jumlah jamaah haji Lampung yang meninggal turun drastis dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
"Tahun sebelumnya banyak jamaah yang ninggal, tahun ini hanya 15 ninggal dunia, dua diantaranya meninggal sebelum berangkat," kata dia
Menurutnya, Istitoah merupakan kesehatan jamaah, kemampuan jemaah haji dari aspek kesehatan yang meliputi fisik dan mental dan terukur dengan pemeriksaan yang dapat dipertanggung jawabkan, sehingga jamaah bisa menjalankan sesuai dengan tuntutan agama Islam.
"Untuk wujudkan istitoah melalui pemeriksaan jamaah sejak mendaftar, pemerintah memandang perlu medis untuk mendampingi jemaah." jelasnya
Menurutnya, petugas kesehatan haji tidak hanya bertugas sampai jamaah haji selesai melaksanakan ibadah, tapi juga hingga selesai pelaksanaan haji.
Reihana menambahkan, tugas tenaga kesehatan haji diantaranya menyelenggara kesehatan haji Pembinaan kesehatan , pelayanan kesehatan, dan perlindungan kesehatan, yang tujuannya untuk mencapai kondisi istitoah jamaah.
"Mengendalikan istitoah ini juga bertujuan untuk mengurangi faktor resiko, menjaga kesehatan jamaah selama di Indonesia di perjalanan hingga arab saudi,"papar dia
Selain itu, petugas haji juga bertugas untuk mencegah transmisi penyakit menular yang membawa penyakit keluar atau masuk jamaah, dan harus memperhatikan dan memaksimalkan peran serta masyarakat dalam penyelenggaraan haji.
"Karena tujuan merekrut TKHI ini untuk dapat petugas yang sigap, handal amanah, responsif inivatif dan punya kompeten dalam menjalankan ibadah haji. Tenaga TKHI satu tim kesehatan yang bertugas penbinaan pelayanan dan perlindungan ibadah haji di kelompok terbang," tandasnya
Sementara Ketua AKHI dr.Zam Zanariah,Sp.S.M.Kes menguraikan, seminar kali peserta diharapkan mendapatkan informasi dan pengetahuan tentang bagaimana menjadi petugas haji yang baik. Kemudian sertifikat dari seminar ini menjadi salah satu syarat untuk mengikuti rekrutmen TKHI 2019.
dr.Zam menambahkan, syarat yang harus dipenuhi bagi para calon yang ingin mengikuti seleksi TKHI diantaranya selain mendaftar secara online dan mengikuti seluruh persyaratan,
"Yang menjadi poin penting bagi petugas kesehatan haji yaitu pendidikan, pengalaman dan meluruskan niat bahwa kita mendampingi tamu Allah," tandasnya. (R/jalosi/rilis)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar