Mesuji, jalosi.net - Program swakelola yang dilaksanakan Pemerintah Kabupaten Mesuji kembali mendapat apresiasi. Kali ini giliran Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP). Melalui Direktur Advokasi dan Penyelesaian Sanggah Wilayah I LKPP Yulianto Prihhandoyo saat berkunjung di Kabupaten Mesuji, Jumat (21/09/2018). Dikatakannya, kedatangannya di Mesuji dalam rangka memenuhi undangan Pemerintah Kabupaten Mesuji untuk audiensi sekaligus meninjau langsung pelaksanaan pembangunan secara swakelola.
Yulianto menilai bahwa sistem swakelola yang dilaksanakan Pemerintah Kabupaten Mesuji sangat baik. Pelaksanaan kebijakan pembangunan secara swakelola yang dilakukan Bupati Mesuji sangatlah positif, terlebih dengan mengoptimalkan tenaga kerja dari masyarakat sekitar yang telah diberi pelatihan. Dia berharap sistem swakelola ini dapat dikembangkan lagi, bahkan LKPP siap jika dibutuhkan untuk melakukan supervisi kedepan.
“Sistem swakelola yang diterapkan di Mesuji bisa dijadikan model atau percontohan bagi wilayah lain di Indonesia, khususnya di Provinsi Lampung karena lebih efektif dan efisien,” ujar Yulianto saat audiensi bersama Bupati Mesuji dan jajaran.
Sementara itu, Bupati Mesuji Khamami mengatakan sebagai salah satu kabupaten muda di Provinsi Lampung, Kabupaten Mesuji terus mengalami kemajuan di berbagai bidang dewasa ini. Namun demikian, persoalan infrastruktur masih harus dihadapi sehingga masih menjadi prioritas utama pembangunan yang harus dituntaskan. Pemerintah Kabupaten Mesuji terus melakukan percepatan pembangunan di bidang infrastuktur untuk mengejar ketertinggalan dengan kabupaten-kabupaten lain yang telah lebih dahulu berdiri.
Dengan APBD sekitar Rp 886 milyar, Kabupaten Mesuji merupakan salah satu kabupaten di Provinsi Lampung dengan APBD yang tergolong terkecil. Untuk mensiasati hal itu, Pemkab Mesuji mengambil langkah untuk mengupayakan pembangunan secara swakelola guna menghemat anggaran yang ada dengan capaian hasil yang lebih maksimal.
“Skema pembangunan secara swakelola ini juga mendapat apresiasi dan dukungan dari Presiden Joko Widodo dan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono sebagai salah satu inovasi daerah yang patut dicontoh wilayah lain di Indonesia saat kunjungan kerja di Kabupaten Mesuji pada Januari 2018 lalu,” ucap Khamami.
Lanjutnya, saat ini Pemkab Mesuji memiliki kurang lebih sebanyak 60 alat berat yang siap digunakan untuk membangun Kabupaten Mesuji kapan pun dan di mana pun. Inovasi ini telah dimulai sejak tahun 2013 dan terbukti saat ini kondisi infrastuktur jalan telah jauh meningkat pesat di Kabupaten Mesuji dari sebelumnya.
“Pada tahun 2018 ini, jalan yang menjadi kewenangan Kabupaten Mesuji akan dibangun dengan cor beton kurang lebih sepanjang 100 kilometer sampai tahap lean concrete dengan ketebalan 12 cm yang akan dilaksanakan secara swakelola.
Ditambahkannya, pembangunan secara swakelola dilakukan dengan menggandeng tenaga perencanaan dan konsultan dari Unila, UBL, dan Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi (LPJK) sesuai Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2017 tentang Jasa Konstrusi. Penyediaan material dilakukan oleh pihak ketiga, untuk tahap job mix akan menggunakan alat berat milik Pemkab Mesuji, sedangkan pelaksanaannya menggunakan tenaga kerja masyarakat sekitar yang sudah terlatih secara padat karya (cash for work). Dalam satu bulan mendapat gaji pokok Rp 1.250.000 dan gaji harian Rp 150.000. Semua pekerja dilengkapi dengan alat pengaman diri (APD) dan mendapat asuransi kesehatan, kecelakaan, dan kematian.
“Dengan keterbatasan anggaran yang ada, inovasi pembangunan secara swakelola merupakan sebuah solusi yang akan terus dilakukan Pemkab Mesuji agar pembangunan dapat mencapai hasil yang maksimal dengan anggaran yang lebih efisien demi sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat. Saya berharap sistem swakelola kedepan tidak hanya dilakukan di Mesuji, namun bisa diterapkan juga di daerah lain, pasti hasilnya akan luar biasa,” pungkas Khamami. (R/jalosi/er)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar