Mesuji, jalosi.net - Kepala Lembaga Administrasi Negara Republik
Indonesia (LAN RI) Adi Suryanto memuji langkah yang dilakukan oleh Bupati
Mesuji Khamami dengan pembangunan secara swakelola selama ini di Kabupaten
Mesuji. Hal itu disampaikannya saat acara penandatanganan Nota Kesepahaman
Kerjasama antara LAN RI dengan Pemerintah Daerah di Jakarta, Senin
(03/04/2018).
Menurut Adi, inovasi
selalu diperlukan untuk mengatasi tantangan dan keterbatasan yang ada. Setiap
daerah memiliki kondisi dan tantangan yang berbeda satu sama lain sehingga
inovasi yang dihasilkan juga berbeda-beda.
Selain Bupati Mesuji,
pada kesempatan itu Kepala LAN RI juga melakukan penandatanganan Nota
Kesepahaman dengan empat kepala daerah lain, diantaranya Walikota Probolinggo
Rukmini, Bupati Banggai Herwin Yatim, Bupati Tuban Fathul Huda, dan Bupati Agam
Indra Catri. Dia mengapresiasi seluruh kepala daerah yang hadir mewakili
Pemerintah Daerah masing-masing yang menandakan komitmen yang tinggi dari
kepala daerah untuk melakukan perubahan dan berinovasi.
“Penandatanganan Nota
Kesepahaman ini merupakan kloter pertama di tahun 2018 yang dilakukan oleh LAN
RI dengan Pemerintah Daerah. Saya berharap kerjasama ini tidak hanya berhenti
di atas kertas, namun yang lebih penting adalah tindak lanjutnya untuk
memberikan manfaat yang sebesar-besarnya bagi masyarakat,” ujarnya.
Seperti diketahui,
saat ini Pemkab Mesuji memiliki kurang lebih sebanyak 60 alat berat yang siap
digunakan untuk mendukung pembangunan secara swakelola di Kabupaten Mesuji
kapan pun dan di mana pun. Inovasi ini telah dimulai sejak tahun 2013 dan saat
ini kondisi infrastuktur jalan telah jauh meningkat pesat dari kondisi
sebelumnya.
Pada tahun 2018 ini, pembangunan secara
swakelola berlanjut pada pembangunan jalan yang menjadi kewenangan Pemerintah
Kabupaten Mesuji dengan rigid beton kurang lebih sepanjang 100 kilometer sampai
tahap lean concrete. Dengan skema penyediaan material dilakukan oleh pihak
ketiga, untuk pekerjaan job mix menggunakan alat
berat milik Pemkab Mesuji, sedangkan pelaksanaannya menggunakan tenaga kerja
masyarakat sekitar yang sudah terlatih secara padat karya (cash for work). (R/jalosi)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar