Jakarta: Pasca rapat pengurus harian DPP Partai Hanura di Manhattan Hotel Jakarta yang dihadiri 80% pengurus DPD dan DPC se Indonesia menyikapi persoalan konflik internal pada 14 Januari lalu yang memberi aspirasi kepada Ketua Umum Oesman Sapta agar Sekjen DPP Hanura diganti dari Syarifuddin Suding diganti kepada Hari Lotung Siregar, segera direspon oleh DPP Hanura dengan secara resmi menyampaikan surat kepada Kemenkumham terkait dengan itu.
Wasekjen DPP Hanura, Andi Surya, mengatakan: "Ketua Umum Oesman Sapta bersama Wakil Sekretaris Berny Tamara malam tanggal 14 Januari telah membuat surat dan menandatangani bersama kemudian melayangkan surat kepada Menteri Hukum dan HAM yang isinya mereposisi Sekjen dari Sdr. Syarifuddin Suding kepada Sdr. Hari Lotung Siregar. Ini sebagai akibat Sdr Syarifuddin Suding telah melanggar AD ART Partai dengan melakukan upaya2 memecah soliditas Hanura dengan melakukan dan mengajak struktur partai melakukan mosi tidak percaya kepada Ketum Oesman Sapta".
"Alhamdulillah, pengajuan surat reposisi Sekjen ini dengan cepat direspon oleh Menteri Hukum HAM Yasonna Laoly dengan menerbitkan SK Kemenkumham No. M.HH-01.AH.11.01/2018 Tentang Restrukturisasi, Reposisi dan Revitalisasi Pengurus DPP Hanura masa bakti 2015 - 2020. Secara resmi kami sudah menerima SK ini langsung disampaikan kepada Ketum Oesman Sapta" Tutur Andi Surya
"Tadi malam, bertempat di rumah kediaman Pak Oesman Sapta dilakukan acara ramah tamah DPP HANURA dengan seluruh komponen DPD dan DPC se Indonesia yang berlangsung sangat kekeluargaan. Sekaligus Pak OSO mengumumkan kepada struktur pusat dan daerah bahwa Sekjen DPP Hanura resmi telah diterima oleh Pemerintah dengan adanya SK Kemenkumham." Ujarnya.
" Dengan demikian, tidak ada masalah lagi terkait hubungan administratif antara DPP HANURA dengan Pihak KPU san BAWASLU dalam kaitan Pilkada mapun persiapan menuju Pileg dan Pilpres 2019 mendatang. Saat ini kondisi Partai Hanura secara umum telah solid kembali, meskipun dari pihak Sdr Suding masih melakukan upaya2 Munaslub namun ini anggap saja sebagai dinamika partai yang nantinya akan reda dengan sendirinya". Tutup Andi Surya. (Red/jalosi)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar