Lampung: Puluhan Mahasiswa yang tergabung dalam aliansi Pusat Perjuangan Rakyat
Lampung (PPRL) menolak kedatangan Wakil Presiden (Wapres) Jussuf Kalla (JK),
Jumat, (6/10).
Reynaldo Sitanggang, Korlap Aksi menjelaskan tujuan aksi penolakan
terhadap JK karena dianggap satu kesatuan Rezim Boneka Imperialisme.
Dia menilai kondisi Indonesia dewasa ini dengan berbagai regulasi yang di
keluarkan pemerintah semakin mengarah pada liberalisasi di seluruh sektor baik
disektor Industri, Agraria, Pendidikan dll, yang kemudian banyak menumbalkan
rakyat pada prakteknya.
"Konflik agraria, penggusuran, outsorching, privatisasi BUMN,
komersialisasi pendidikan dan berujung pada kriminailsasi buruh dan gerakan
rakyat serta diperparah dengan munculnya perppu ormas yang semakin memperburuk
ruang demokrasi di Indonesia," seru Reynaldo dalam Aksi di Gerbang Pintu
Unila, Jumat, (6/10).
Selain itu, dalam aksi damai ini sempat terjadi penghalangan oleh Aparat
kepolisian yang berjaga. Aksi yang semula akan dilakukan di dekat Jalan Soekarno
Hatta, berujung di Pintu dalam Gerbang kampus Unila.
"jadi capaian aksinya hanya sebatas kampanye," terangnya.
Berikut Tuntutan PPRL :
Cabut Perppu No.2 Tahun 2017 tentang Organisasi Kemasyarakatan.
Hapuskan system Kerja Kontrak dan Outsourching.
Cabut PP No.78 Tahun 2015 tentang Pengupahan.
Cabut UU No.12 Tahun 2012 tentang Pendidikan tinggi (Hapuskan system UKT
dan Uang Pangkal/SPI).
Cabut SK DIRJEN DIKTI No.26 Tahun 2002 Tentang “ Pelarangan Organisasi
Ekstra kampus .
Hentikan Represifitas dan Kriminalisasi Terhadap Gerakan Rakyat (Buruh,
tani, mahasiswa dll).
Tolak Reforma Agraria Palsu Jokowi-JK, Laksanakan Reforma Agraria Sejati.
Nasionalisasi Aset Strategis yang dikuasasi Asing dibawah Kontrol Rakyat.
Bangun Industri Nasional. (R/jalosi)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar