Lampung: Kamis 28 Desember 2017 --Bak petir di siang bolong,
tiga hari jelang tutup tahun 2017 kabar baik terkait dinamika gerak maju
perjuangan kolektif pengusulan Provinsi Lampung sebagai alternatif calon lokasi
ibu kota pusat pemerintahan negara RI (government center multiple capital city)
yang ditaja Panitia Kerja (Panja) Focus Group Discussion (FGD) DKI Lampung
datang dari Kapolda Lampung Inspektur Jenderal Polisi (Irjenpol) Suroso Hadi
Siswoyo.
Menjelang akhir
tenggat waktu Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan
Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) RI menyelesaikan kajian awal keterpilihan
calon lokasi ibu kota negara sebagaimana diamanatkan Presiden Joko Widodo,
melalui dua kesempatan berbeda, secara mengejutkan Kapolda Lampung mengeluarkan
statemen senada namun keduanya kaya makna.
Pertama saat
menanggapi pertanyaan peserta kegiatan Pelantikan dan Seminar Nasional
Perhimpunan Anak Transmigran Republik Indonesia (PATRI) Lampung bertema
"Meneguhkan Budaya Harmoni" yang dihelat di Ballroom Hotel Horison
kemarin (27/12), dan kedua saat Press Conference Akhir Tahun 2017 Polda Lampung
di Mapolda setempat, hari ini (28/12).
Kepada penanggap,
peserta Seminar Nasional PATRI Lampung kemarin, Kapolda dengan gamblang
mengungkapkan pemikirannya tentang besaran partisipasi PATRI sebagai salah satu
organisasi sosial kemasyarakatan (Orsosmas) yang dapat mengambil peran lebih
dalam turut menggaungkan perjuangan menjadikan Lampung sebagai alternatif calon
lokasi ibu kota negara.
"Bapak Ibu
sekalian, Lampung ini bagian daripada Indonesia yang nantinya industri
strategis (nasional) itu ada di Lampung, dan teman-teman saya di pusat sudah
melakukan kajian-kajian. DIPA (daftar isian pelaksanaan anggaran (red)-nya,
anggarannya itu ada di situ," katanya.
"Khusus industri
strategis PAL (PT. Penataran Angkatan Laut Indonesia, BUMN industri manufaktur
pertahanan/kemaritiman), PINDAD (PT. Perindustrian Angkatan Darat, BUMN
industri manufaktur pertahanan), dan sebagainya, dermaga-dermaga internasional,
penerbangan internasional, maka bukan menafikkan ketika PATRI merupakan yang
baik keberadaannya, bisa ditunjukkan elektabilitasnya, menimbulkan satu
kontribusi kemanfaatan dan kemaslahatan, disajikan kemudian dibandingkan ketika
Pak Mukri (Prof. Dr. H. Mohammad Mukri, M.Ag., Rektor IAIN Bandar Lampung,
ketua DPD PATRI Lampung 2017-2022) sebagai salah satu leading sector di situ,
dengan indikator ibu kota negara sebagai salah satu alternatif," urainya.
Karena, lanjutnya,
"destinasi Lampung ini ada berbagai macam destinasi, bisa digelorakan,
dipromokan sebagai alternatif ibu kota negara di Lampung ini, Bumi Ruwa Jurai
tercinta ini," pungkasnya disambut applaus ratusan peserta seminar.
Seolah berulang,
pernyataan senada kembali diungkap Kapolda Suroso saat gelaran jumpa pers hari
ini. Di hadapan sejumlah wartawan, ia menguraikan apa yang telah dilakukan
Polda Lampung dalam merespons isu pemindahan ibu kota negara.
"Kami akan bantu
satu survei nasional tentang bagaimana alternatif ibu kota negara. Ini selalu
kami ingatkan, pas kebetulan kami ada (bertugas) di sini, karena ada berbagai
macam survei industri strategis itu akan ada di Lampung, baik PT. PAL dan
sebagainya, mulai dari pesisir barat itu dermaga-dermaga sudah mulai
ditingkatkan, demikian pula dengan Angkatan Laut (TNI-AL --red)," ujarnya.
Pernyataan tersebut sontak
disambut antusia sejumlah tokoh. Saat diwawancarai, inisiator Panja FGD DKI
Lampung, panitia ad hoc yang gigih memperjuangkan pengusulan Lampung sebagai
alternatif calon lokasi ibu kota pusat pemerintahan negara RI, Dr. Andi
Desfiandi, M.A, menyambut gembira.
"Sungguh, kami
sangat mengapresiasi pernyataan Kapolda Lampung Irjen Suroso Hadi Siswoyo saat
pelantikan Ketua PATRI Lampung kemarin," ungkapnya.
Bagi Ketua Yayasan
Alfian Husin ini, pernyataan tersebut ibarat air dingin yang membasahi kerongkongan
kering para pejuang DKI Lampung, di tengah sepinya pemberitaan dan komentar
mengenai DKI Lampung dari para tokoh dan pejabat daerah Lampung sebulan
terakhir.
"Pernyataan Bapak
Kapolda ini bukan hanya memberikan semangat pada kami dan masyarakat Lampung,
tapi juga menjadikan motivasi bagi para penggagas, kalangan akademisi,
narasumber, serta seluruh elemen masyarakat yang mendukung perjuangan Lampung
sebagai ibukota pemerintahan RI pengganti DKI Jakarta," imbuhnya.
Pria yang baru-baru
ini didapuk sebagai Ketua Dewan Pembina Yayasan Desapolitan Indonesia
(YDI-Desindo) yang bergerak di bidang pemberdayaan dan penguatan masyarakat
desa ini menambahkan, sudah banyak karya dan ikhtiar yang ditunaikan dan hasil
akhirnya mari kita serahkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa melalui keputusan
Presiden Jokowi dan persetujuan DPR nantibya.
"Namun kami
meyakini bila proses pemilihan calon lokasinya dilakukan melalui pendekatan
secara objektif, realistis dan ilmiah tentunya akan memilih Lampung sebagai
calon ibu kota negara yang paling tepat bagi kebaikan bangsa ini ke
depan," ujarnya lagi.
"Sebagai manusia
dan warga negara yang baik tentunya kita semua akan mengamini apapun keputusan
pemerintah nantinya. Mari kita berdoa bahwa pemerintah akan memutuskan calon
ibu kota negara nanti benar-benar dengan mempertimbangkan segala aspek bukan
hanya melulu keputusan politis semata," tandasnya berharap.
Terpisah, tokoh
masyarakat adat Lampung Mawardi R. Harirama yang mendukung perjuangan Panja FGD
DKI Lampung juga menyambut baik pernyataan Kapolda. Dihubungi melalui pesan
elektronik WhatsApp, ketua DPW Majelis Dzikir Asshiddiqqiyah Provinsi Lampung
yang pernah terlibat aktif dalam proses pembentukan UU Ibu Kota Negara ini
mengatakan bahwa pendapat Kapolda ini sungguh sesuatu yang positif sebab pasti
didasari pertimbangan multiaspek.
"Kita harus
meletakkan pandangan bersama, bahwa pendapat Pak Kapolda Hadi didasari
pertimbangan pemikiran yang utuh," katanya.
"Seperti kita
tahu, Lampung ini kan notabene gapura-nya Swarnadwipa, pulau emas, Sumatera.
Jadi kekayaan yang tidak ternilai tersimpan di Lampung, karena istilah
Swarnadwipa sendiri adalah sejarah panjang dari Nabi Sulaiman AS dalam
menundukkan Ratu Bilqis. Lampung satu potensi," tambahnya.
Pakar komunikasi massa
Universitas Tulang Bawang (UTB) Dr. Hasan Basri tak kalah gembira. "Mari
kita rapatkan barisan, jangan tercerai-berai, terus berusaha mengegolkan
tercapainya Lampung sebagai ibu kota pusat pemerintahan negara hingga titik darah
penghabisan! Semoga Allah meridhoi perjuangan ini, amin," kata mantan
Rektor UTB yang juga ketua bidang seni budaya dan pariwisata DPP Lampung Sai
ini berapi-api.
Seperti diketahui,
sebelumnya Menteri PPN/Kepala Bappenas Prof. Dr. Bambang Permadi Sumantri
Brodjonegoro, S.E, M.U.P telah merilis "bocoran" kriteria calon
lokasi ibu kota negara, akhir pekan lalu. Bak "pecah telor", seusai
finalisasi hasil laporan Tim Survei Korlantas Polri ke tujuh wilayah kabupaten
masing-masing Kutai Barat, Kutai Kartanegara (Kukar), Paser, dan Penajam Paser
Utara (PPU) di Kalimantan Timur (Kaltim), Palangkaraya, Gunung Mas, dan Kapuas
di Kalimantan Tengah (Kalteng), serta Kotabaru/Sengayam di Kalimantan Selatan
(Kalsel) medio 12-15 Desember lalu, disusul pemastian bahwa lokasi fixed ibu
kota baru nanti sudah pasti di luar Jawa dengan kebutuhan luasan lahan sekira
100 ribu hektare yang bebas dari bencana alam. Gayung bersambut, suka cita
daerah terpapar survei --Kaltim, Kalteng, dan Kalsel-- turut ditingkahi sorak
sorai beberapa daerah yang menaja diri sebagai alternatif calon lokasi ibu kota
negara, termasuk Lampung.
"Semoga seluruh
pihak pemangku kepentingan yang terkait rencana relokasi ibu kota negara kita,
hari-hari ini, dikaruniai Allah Tuhan Yang Maha Esa keleluasaan hati,
kecerdasan emosi, kecerdasan intelektual, sekaligus kecerdasan spiritual
tertingginya, agar dapat seobyektif-obyektifnya, menghimpun,mengonsolidasikan
database literatur dibutuhkan, bagi sukses rencana, bagi paripurnanya kajian.
Selamat bekerja," harap Muzzamil, koordinator Tim Publikasi dan Kampanye
Panja FGD DKI Lampung.
"Kami di Lampung
turut haru bangga dan dengan tulus berdoa, semoga elemen pemangku, pemimpin dan
rakyat Kutai Barat, Kutai Kartanegara (Kukar), Paser, dan Penajam Paser Utara
(PPU) di Kaltim, Palangkaraya, Gunung Mas, dan Kapuas di Kalteng, serta
Kotabaru/Sengayam di Kalsel yang beroleh kesempatan perdana surveyland and
mapping by state dalam ajang "beauty contest" calon kandidat
alternatif ibu kota pusat pemerintahan negara RI dapat membuka seluas-luasnya
database keunggulan komparatif, derajat kesiapan dan kelayakan sekaligus
analisis resiko, kendala stratejik terutama aspek
aksesibilitas-mobilitas-konsolidasi-rekonsolidasi peralatan utama sistem
persenjataan (alutsista) terkait penajaman aspek hankamrata, daya elektabilitas
pulau sebagai lumbung energi masa depan, dan citra satelit terkait daya dukung
jaringan backbone telekomunikasi dalam keterhubungannya dengan presisi rezim
digital hingga 2050, serta besaran peluang dalam menaja diri jadi alternatif
utama relokasi ibukota pusat pemerintahan negara RI," kata Ketua Badan
Pekerja LPSM CeDPPIS yang saking antusiasnya sampai menciptakan lagu berjudul
Ibu Kota Pindah ke Lampung Aja ini.
Hal ini turut diamini
Ahmad Muslimin, koordinator Tim Jaringan dan Mobilisasi Panja FGD DKI Lampung.
Dengan gaya khasnya, pria berambut gondrong yang pernah memimpin aksi long
march ribuan petani dan Suku Anak Dalam dari Jambi ke Istana Negara Jakarta
circa 12 Desember 2012 ini menyatakan sambungrasanya.
"Kalau boleh
ge-er, senada dengan kami, diyakini susana kebatinan harap-harap cemas serta
senyum penuh arti juga dirasakan pemimpin dan rakyat Palembang Sumatera
Selatan, Mamuju Sulawesi Barat, Makassar Sulawesi Selatan, juga yang lainnya
yang sama-sama menunggu giliran serupa dengan penuh asa, penuh bangga, dan
tentu saja, penuh cinta. Kami pun ingin, ulam pun tiba. Salam DKI Lampung!
Tabikpuun," serunya.
Sementara itu,
koordinator Tim Kesekretariatan dan Manajerial Panja FGD DKI Lampung Dedi
Rokhman menambahkan, saat ini tak ada keraguan sedikit pun bagi negara untuk
tidak melirik dan mempertimbangkan Lampung dengan segenap keterbatasan
sekaligus keunggulannya sebagai calon lokasi ibu kota negara.
"Lampung ini surga,
Lampung ini seksi. Secara multianalisis dan kajian akademik, Lampung di atas
rata-rata. Selayaknya Menteri Bambang Brodjo memilih Lampung. Dan doa terbesar
kami, Presiden Jokowi dengan persetujuan parlemen merestui," ujar
Sekretaris DPD KNPI Lampung Selatan ini. (R/jalosi/rilis)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar